Senin, 27 April 2015

HUBUNGAN SOSIAL



KLIPING
“ HUBUNGAN SOSIAL “

Disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir semester 2.
 Tahun pelajaran 2014 / 2015
 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
kelas VII

Disusun Oleh :


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “ Hubungan Sosial ” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Penulis
MOTTO
·        KEGAGALAN ADALAH KEBERHASILAN YANG TERTUNDA
·         CARILAH ILMU HINGGA KE NEGERI CHINA
·         PENDIDIKAN MERUPAKAN PERLENGKAPAN PALING BAIK UNTUK HARI TUA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i
MOTTO …………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iii
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hubungan Sosial   ………………………………………… 1
B.     Faktor – Faktor Hubungan Sosial …………………………….………. 1
C.     Tujuan Hubungan Sosial ……………………………………………… 3
D.    Ciri - ciri Hubungan Sosial …………………………………………… 4
E.     Jenis Hubungan Sosial ……………………………………………….. 4
F.      Dampak Hubungan Sosial …………………………………………… 5
PENUTUP ………………………………………………………………….……. 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 11
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Hubungan Sosial 
          Hubungan sosial (sosial relationship) dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua orang atau lebih yang memiliki posisi dan peran sosial. Menurut hierarki sosiologi, konsep hubungan sosial itu lebih luas daripada tingkah laku, tindakan, tingkah laku sosial, kontak sosial, dan interaksi sosial. Selain itu, hubungan sosial juga dapat mengandung arti sebagai asosiasi (perkumpulan/pergaulan), kerja sama, saling ketergantungan, dan saling memiliki. Meskipun istilah hubungan sosial sering digunakan dalam bidang ilmu sosia, namun banyak yang tidak sependapat dengan pengertian konsep hubungan sosial tersebut.
B.   Faktor – Faktor Hubungan Sosial
1. Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
            Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosialadalah sebagai berikut.
a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melaluiperkawinan
antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik danberinteraksi.
b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkanorang lain
 untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dariapapun.
d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
2. Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
            Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sebagai berikut.
a. Simpati
            Simpati adalah suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu hal.Ketertarikan tersebut karena penampilannya,kebijaksanaan, ataupun pola pikirnya.Simpati menjadi dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan komunikasi/interaksi sehingga terjadi pertukaran/nilai pendapat. Contohnya, ketika kita mengetahuiteman kita bersedih maka kita ikut merasakan kesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua mendapat bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun lainnya)yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan berusaha membantu mereka.
b. Motivasi
            Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasari orang melakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya karena rasionalitas, seperti motif ekonomis, motif popularitas, atau politik.Motivasi juga dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengan diberikan tugas dari guru maka murid akan termotivasi untuk selalu rajin belajar setiap hari.
c. Empati
            Empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibattersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Empati adalahkelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika kita melihat anak kecil kehilangan orangtuanya kerena bencana maka tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya (simpati) sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya (empati).
d. Sugesti
            Sugesti adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada oranglain atau sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiranuntuk mempertimbangkan terlebih dahulu. Sugesti akan mendorong individu untuk melakukan suatu interaksi sosial.
e. Imitasi
            Imitasi adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasimuncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lainyang dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.
f. Identitas
            Identitas adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Identifikasi karena terikat oleh suatuaturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri seperti orang lain,atau atas dasar kesenangan sehingga tertarik menyesuaikan diri. Contohnya,pakaian seragam yang harus dikenakan murid di suatu sekolah


C.   Tujuan Hubungan Sosial
            Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukanantara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat.Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan;
b. menjalin hubungan usaha;
c. mendiskusikan sebuah persoalan;
d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.
            Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Proses dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
a. Kontak Sosial
            Kata kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontakdapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunderterjadi jika ada perantara.
b. Komunikasi
            Komunkasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan. Jadi,komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidakakan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena salah paham.
D.    Ciri - ciri Hubungan Sosial
            Hubungan sosial atau yang disebut interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya manusia merupakan hubungan sosial. Oleh karena itu, hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
1. adanya kontak sosial dan komunikasi;
2. dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain;
3. bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan;
4. adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.

E.   Jenis Hubungan Sosial
            Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antarkelompok, ataupun antara individu dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat tiga pola proses atau interaksi sosial sebagaiberikut.
1. Hubungan antara Individu dan Individu
            Hubungan ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan, saling mengucap salam, berbincang-bincang.
2. Hubungan antara Individu dan Kelompok

            Hubungan ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye darisalah satu partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga orangorangtersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.
3. Hubungan antara Kelompok dan Kelompok
            Hubungan ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kelompok lain. Contohnya, saturegu pramuka yang sedang melakukan permainan antar tim.

F.    Dampak Hubungan Sosial
DAMPAK POSITIF HUBUNGAN SOSIAL (ASOSIATIF)
            Hubungan sosial dapat terjadi dari bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat juga berbentuk saingan dan konflik (disosiatif).
1. Proses Asosiatif
            Proses asosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasidan akulturasi.
a. Kerja Sama (Cooperation)
            Kerja sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ditemui hampir di seluruh kelompok manusia. Kerja sama di kalangan masyarakat Indonesia disebut gotong royong. Kerja sama dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu ditanamkan dan ditekankan mulai dari keluarga, sekolah, lingkungankerja, dan lingkungan pemerintahan.Kerja sama memiliki pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa orang lain. Kerja sama dibagi menjadi limabentuk.
1) Kerukunan, meliputi gotong royong dan tolong menolong.
2) Bergainning, yaitu perjanjian pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan sebuah organisasi.
4) Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
5) Join venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
            Proses akomodasi adalah proses pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya mengalami suatu sengketa. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua belah pihak bahkan kadang-kadang membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah.Adapun tujuan akomadasi, sebagai berikut.
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompok manusia akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok satu dengan lainnya yang terpisah karena budaya.
4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.Akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.

1) Pemaksaan (coertion) adalah suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan paksaan oleh pihak ketiga yang lebih kuat kedudukannya.
2) Kompromi (compromize) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan cara mengurangi tuntutan dari kedua belah pihak sehingga terjadi titik temu.
3) Mediasi (mediation) adalah penggunaan jasa perantara.
4) Arbitrasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak pihakyang bertikai tidak mampu menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukandengan
menghadirkan pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua belahpihak.

5) Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yangbertikai untuk mencari pemecahan.
6) Peradilan (adjudication) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan penyelesaian sesuai dengan hukum yang berlaku melalui peradilan.
7) Toleransi adalah penyelesaian sengketa dengan jalan memberikan toleransi kepada masing-masing pihak, dengan demikian akan terjadi pemulihan hubungan baik.
8) Stalemate adalah proses penyelesaian sengketa yang terjadi dengan sendirinya.Stalemate juga merupakan satu bentuk akomodasi di mana pihakyang bertentangan berhenti pada satu titik tertentu karena mempunyai kekuatan seimbang.
c. Asimilasi
            Asimilasi adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk suatu kesatuan yang homogen. Asimilasi juga merupakan proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorang dan kelompok. Seseorang yang melakukan asimilasi ke dalam suatukelompok tidak lagi membedakan dirinya, tetapi telah mengidentifikasi dengan kelompok tersebut.Asimilasi terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktoryang memengaruhi proses asimilasi sebagai berikut.
1) Sikap dan kesediaan saling menenggang (toleransi).
2) Sikap dalam menghadapi orang asing dan kebudayaannya.
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
4) Keterbukaan golongan penguasa.
5) Perkawinan campuran.
6) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
7) Adanya musuh bersama dari luar.
            Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut.
1) Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok.
2) Kurangnya pengetahuan dari salah satu kelompok atas kebudayaan kelompok.
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) Adanya persaingan in-group yang kuat.
7) Adanya diskriminasi.
8) Adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.



2. Proses Disosiatif (Dampak negatif hubungan sosial)
            Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum, proses disosiatifdibedakan atas tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
a. Persaingan (Kompetisi)
            Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompoksaling bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatumasa menjadi pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yangtelah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifatpribadi atau kelompok. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti persaingan ekonomi, kebuayaan, ras, dan peranan.
b. Kontravensi
            Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang ditandaidengan adanya ketidakpastian mengenaidiri seseorang atau perasaan tidak sukayang disembunyikan. Perasaan tidak suka yang tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian.Proses kontravensi mencakup lima proses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan, penolakan,perlawanan, protes, dan lain-lain.
2) Bentuk dari kontravensi yang sederhana, misalnya mencaci maki orang,memfitnah dan mencela.
3) Bentuk kontravensi yang intensif menyangkut penghasutan, menyebarkan isu,dan mengecewakan.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia.
5) Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan lawan, membingungkan pihak lain atau provokasi.
            Selain lima proses tersebut, ada tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.
1) Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang memiliki perubahan cepat. Misalnya hubungan anak dan orangtua. Meningkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi.
2) Kontravensi yang menyangkut bidang seks. Kontravensi itu menyangkut hubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat.
3) Kontravensi parlementer. Kontravensi ini menyangkut hubungan antar golongan mayoritas dan minoritas.



c. Pertentangan
            Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya pertentangan, antara lain:
1) perbedaan antara individu-individu,
2) perbedaan kebudayaan,
3) perbedaan kepentingan, dan
4) perubahan sosial.
            Akibat yang ditimbulkan oleh pertentangan dalam masyarakat di suatu pihak dapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangan itu sendiri. Dipihak lain, setiap pertentangan pasti akan menimbulkan perubahan. Akibat dari pertentangan sebagai berikut.
1) Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat dari pertentangan antar kelompok.
2) Goyahnya persatuan kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalam kelompok.
3) Timbulnya perubahan dari kepribadian orang per orang.
4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia jika terjadi konflik fisik.
5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
           

PENUTUP

A.    Kesimpulan Materi
Dengan terjadinya hubungan sosial ditengah-tengah kalangan masyarakat, yang saling memengaruhi antara individu dengan individu lain maupun kelompok dengan kelompok.
Hubungan sosial sangat penting, karena dalam kehidupan manusia, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Banyak faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial, dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Oleh karena itu, kita belajar menjalin hubungan yang erat dengan sesame memperbanyak komunikasi dengan sesama.

B.     Saran
Sekian makalah yang bisa kami buat mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam membuat makalah ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat sebagai media pembelajaran khususnya bagi semua pembaca.
Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar