KLIPING
“ HUBUNGAN SOSIAL “
Disusun dalam rangka
memenuhi tugas akhir semester 2.
Tahun pelajaran 2014 / 2015
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
kelas VII
Disusun
Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “ Hubungan Sosial ” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
MOTTO
·
KEGAGALAN
ADALAH KEBERHASILAN YANG TERTUNDA
·
CARILAH
ILMU HINGGA KE NEGERI CHINA
·
PENDIDIKAN MERUPAKAN PERLENGKAPAN PALING BAIK UNTUK
HARI TUA
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………….. i
MOTTO
…………………………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………… iii
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Sosial ………………………………………… 1
B. Faktor – Faktor Hubungan Sosial
…………………………….………. 1
C. Tujuan Hubungan Sosial ……………………………………………… 3
D. Ciri
- ciri Hubungan Sosial …………………………………………… 4
E. Jenis Hubungan Sosial ……………………………………………….. 4
F. Dampak Hubungan Sosial
…………………………………………… 5
PENUTUP
………………………………………………………………….……. 10
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………… 11
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hubungan
Sosial
Hubungan sosial (sosial relationship) dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi
sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua orang atau
lebih yang memiliki posisi dan peran sosial. Menurut hierarki sosiologi, konsep
hubungan sosial itu lebih luas daripada tingkah laku, tindakan, tingkah laku
sosial, kontak sosial, dan interaksi sosial. Selain itu, hubungan sosial juga
dapat mengandung arti sebagai asosiasi (perkumpulan/pergaulan), kerja sama,
saling ketergantungan, dan saling memiliki. Meskipun istilah hubungan sosial
sering digunakan dalam bidang ilmu sosia, namun banyak yang tidak sependapat
dengan pengertian konsep hubungan sosial tersebut.
B.
Faktor – Faktor
Hubungan Sosial
1. Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor
dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosialadalah
sebagai berikut.
a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan
keturunan dengan melaluiperkawinan
antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik
danberinteraksi.
b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena
manusia membutuhkanorang lain
untuk memenuhi
kebutuhannya.
c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama
menghadapi serangan dariapapun.
d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
2. Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor
dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sebagai berikut.
a. Simpati
Simpati
adalah suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu
hal.Ketertarikan tersebut karena penampilannya,kebijaksanaan, ataupun pola
pikirnya.Simpati menjadi dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan
komunikasi/interaksi sehingga terjadi pertukaran/nilai pendapat. Contohnya, ketika kita
mengetahuiteman kita bersedih maka kita ikut merasakan kesedihannya, ketika di Provinsi
Naggroe Aceh
Darussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua mendapat bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun
lainnya)yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan
berusaha
membantu mereka.
b. Motivasi
Motivasi
adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasari orang melakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya karena rasionalitas, seperti
motif
ekonomis, motif popularitas, atau politik.Motivasi juga
dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengan diberikan tugas dari guru maka murid
akan termotivasi untuk selalu rajin belajar setiap hari.
c. Empati
Empati
merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibattersentuh perasaannya
dengan objek yang ada di hadapannya. Empati adalahkelanjutan dari rasa simpati.
Contoh ketika kita melihat anak kecil kehilangan orangtuanya kerena bencana
maka tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya (simpati) sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya (empati).
d. Sugesti
Sugesti
adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada oranglain atau
sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiranuntuk
mempertimbangkan terlebih dahulu. Sugesti akan mendorong individu untuk melakukan suatu interaksi sosial.
e. Imitasi
Imitasi
adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasimuncul
karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lainyang
dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.
f. Identitas
Identitas
adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Identifikasi karena terikat oleh
suatuaturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri seperti orang
lain,atau atas dasar kesenangan sehingga tertarik menyesuaikan diri.
Contohnya,pakaian seragam yang harus dikenakan murid di suatu sekolah
C.
Tujuan Hubungan Sosial
Faktor-faktor
terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara
langsung
dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses
sosial tidak langsung dilakukanantara lain dengan menggunakan sarana komunikasi
seperti telepon dan surat.Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki
tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan;
b. menjalin hubungan usaha;
c. mendiskusikan sebuah persoalan;
d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.
Tujuan
tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Proses dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat,
yaitu
kontak sosial dan komunikasi.
a. Kontak Sosial
Kata
kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama.
Secara harfiah
berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala
sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi
misalnya cukup dengan tersenyum. Kontakdapat bersifat primer dan sekunder.
Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum
dan berjabat tangan. Kontak sekunderterjadi jika ada perantara.
b. Komunikasi
Komunkasi
berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan.
Jadi,komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi
tidakakan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi
terjadi
kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku
orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang
bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang
ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan
bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena
salah paham.
D.
Ciri - ciri Hubungan Sosial
Hubungan
sosial atau yang disebut interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya manusia merupakan hubungan sosial. Oleh karena itu, hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu,
yaitu:
1. adanya kontak sosial dan komunikasi;
2. dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi
dari pihak lain;
3. bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan;
4. adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi
sosial.
E.
Jenis Hubungan Sosial
Hubungan
sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antarkelompok, ataupun antara
individu dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat
tiga pola proses atau interaksi sosial sebagaiberikut.
1. Hubungan antara Individu dan Individu
Hubungan
ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan,
saling
mengucap salam, berbincang-bincang.
2. Hubungan antara Individu dan Kelompok
Hubungan
ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye darisalah satu
partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga
orangorangtersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.
3. Hubungan antara Kelompok dan
Kelompok
Hubungan
ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan
dengan kelompok lain. Contohnya, saturegu pramuka yang sedang melakukan
permainan antar tim.
F.
Dampak Hubungan Sosial
DAMPAK POSITIF HUBUNGAN SOSIAL
(ASOSIATIF)
Hubungan
sosial dapat terjadi dari bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat juga berbentuk saingan dan konflik (disosiatif).
1. Proses Asosiatif
Proses
asosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasidan
akulturasi.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja
sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ditemui hampir di seluruh kelompok manusia. Kerja sama di kalangan masyarakat Indonesia disebut
gotong
royong. Kerja sama dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu ditanamkan dan ditekankan mulai dari keluarga, sekolah,
lingkungankerja, dan lingkungan pemerintahan.Kerja sama memiliki pandangan
bahwa
manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa orang lain. Kerja sama dibagi menjadi limabentuk.
1) Kerukunan, meliputi gotong royong dan tolong menolong.
2) Bergainning, yaitu perjanjian pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan
sebuah organisasi.
4) Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang
mempunyai tujuan sama.
5) Join venture, yaitu kerja sama dalam
pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
Proses
akomodasi adalah proses pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya mengalami suatu sengketa. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua belah pihak bahkan kadang-kadang membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah.Adapun tujuan akomadasi, sebagai
berikut.
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau
kelompok-kelompok manusia akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara
waktu.
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok
satu dengan lainnya yang terpisah karena budaya.
4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.Akomodasi dapat
berbentuk sebagai berikut.
1) Pemaksaan (coertion) adalah suatu bentuk
akomodasi yang dilakukan dengan paksaan oleh pihak ketiga yang lebih
kuat kedudukannya.
2) Kompromi (compromize) adalah suatu penyelesaian
sengketa dengan cara mengurangi tuntutan dari kedua belah
pihak sehingga terjadi titik temu.
3) Mediasi (mediation) adalah penggunaan jasa
perantara.
4) Arbitrasi merupakan salah satu cara untuk mencapai
kompromi apabila pihak pihakyang bertikai tidak mampu
menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukandengan
menghadirkan pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua
belahpihak.
5) Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan
pihak-pihak yangbertikai untuk mencari pemecahan.
6) Peradilan (adjudication) adalah suatu
penyelesaian sengketa dengan penyelesaian sesuai dengan hukum yang berlaku
melalui peradilan.
7) Toleransi adalah penyelesaian sengketa dengan jalan memberikan toleransi kepada masing-masing pihak, dengan demikian akan terjadi pemulihan hubungan baik.
8) Stalemate adalah proses penyelesaian sengketa yang terjadi dengan sendirinya.Stalemate juga merupakan satu bentuk akomodasi di mana pihakyang bertentangan berhenti pada satu titik tertentu karena mempunyai kekuatan seimbang.
c. Asimilasi
Asimilasi
adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk suatu kesatuan yang homogen. Asimilasi juga merupakan proses sosial yang
ditandai
dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang
terdapat antara orang perorang dan kelompok. Seseorang yang
melakukan asimilasi ke dalam suatukelompok tidak lagi membedakan dirinya,
tetapi telah mengidentifikasi dengan kelompok tersebut.Asimilasi terjadi
karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktoryang memengaruhi
proses asimilasi sebagai berikut.
1) Sikap dan kesediaan saling menenggang (toleransi).
2) Sikap dalam menghadapi orang asing dan kebudayaannya.
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
4) Keterbukaan golongan penguasa.
5) Perkawinan campuran.
6) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
7) Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor
yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut.
1) Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan
kelompok.
2) Kurangnya pengetahuan dari salah satu kelompok atas
kebudayaan kelompok.
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok
tertentu.
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) Adanya persaingan in-group yang kuat.
7) Adanya diskriminasi.
8) Adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.
2. Proses Disosiatif (Dampak negatif hubungan sosial)
Proses
disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum, proses
disosiatifdibedakan atas tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan
pertentangan.
a. Persaingan (Kompetisi)
Persaingan
adalah suatu proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompoksaling
bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatumasa
menjadi pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yangtelah ada
tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifatpribadi
atau kelompok. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti persaingan ekonomi, kebuayaan, ras, dan peranan.
b. Kontravensi
Kontravensi
merupakan suatu bentuk proses sosial yang
ditandaidengan adanya ketidakpastian mengenaidiri seseorang atau perasaan tidak
sukayang disembunyikan. Perasaan tidak suka yang tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian.Proses
kontravensi mencakup lima proses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan,
penolakan,perlawanan, protes, dan lain-lain.
2) Bentuk dari kontravensi yang sederhana, misalnya
mencaci maki orang,memfitnah dan mencela.
3) Bentuk kontravensi yang intensif menyangkut
penghasutan, menyebarkan isu,dan mengecewakan.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia.
5) Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan
lawan, membingungkan pihak lain atau provokasi.
Selain
lima proses tersebut, ada tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.
1) Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat.
Hal ini terjadi dalam masyarakat yang memiliki perubahan
cepat. Misalnya hubungan anak dan orangtua. Meningkatnya usia anak
mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak
akan menyimpang dari tradisi.
2) Kontravensi yang menyangkut bidang seks. Kontravensi
itu menyangkut
hubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di
masyarakat.
3) Kontravensi parlementer. Kontravensi ini menyangkut
hubungan antar
golongan mayoritas dan minoritas.
c. Pertentangan
Pertentangan
adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya pertentangan, antara lain:
1) perbedaan antara individu-individu,
2) perbedaan kebudayaan,
3) perbedaan kepentingan, dan
4) perubahan sosial.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pertentangan dalam masyarakat di suatu pihak dapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangan itu sendiri.
Dipihak lain, setiap pertentangan pasti akan menimbulkan perubahan. Akibat dari pertentangan sebagai berikut.
1) Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat
dari pertentangan antar kelompok.
2) Goyahnya persatuan kelompok apabila pertentangan itu
terjadi di dalam kelompok.
3) Timbulnya perubahan dari kepribadian orang per orang.
4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia jika
terjadi konflik fisik.
5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
PENUTUP
A.
Kesimpulan Materi
Dengan terjadinya hubungan sosial ditengah-tengah kalangan
masyarakat, yang saling memengaruhi antara individu dengan individu lain maupun
kelompok dengan kelompok.
Hubungan sosial sangat penting, karena dalam kehidupan
manusia, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Banyak faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial,
dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Oleh karena itu, kita belajar
menjalin hubungan yang erat dengan sesame memperbanyak komunikasi dengan
sesama.
B.
Saran
Sekian makalah yang bisa kami buat mohon maaf bila ada
kesalahan dan kekurangan dalam membuat makalah ini. Mudah-mudahan bisa
bermanfaat sebagai media pembelajaran khususnya bagi semua pembaca.
Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar