RESENSI
BUKU
BUDIDAYA IKAN KAKAP PUTIH
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP 1 KESESI
Sekolah Standar Nasional
Jl.Raya
Timur Kesesi Kabupaten Pekalongan Telp. (0285) 4483122
IDENTITAS
BUKU
Judul Buku :
Budidaya Ikan Kakap Putih
Nama Pengarang :
Mayunar, Abdul Samad Genisa
Tahun Terbit :
2008
Nama Penerbit :
PT. Grasindo
Kora Terbit :
Jakarta
Ketebalan Buku :
xii + 52 Lembar
Cover :
Biru tua, Biru muda, Putih
POKOK
- POKOK ISI BUKU
1. Ringkasan
Bab I Karakteristik Biologi
A. Morfologi
dan taksonomi
Ikan kakap putih berbentuk
pipih dan ramping dengan badan memanjang dan ekor melebar pada stadia juvenil
warnanya gelap dan menjadi terang setelah memasuki tahap gelondongan. Bagian
punggunya berwarna coklat dan bagian perut perak. Mata merah cemerlang dan
mulut lebar sedikit serong
B. Biokologi
dan Penyebaran
Pada masa pertumbuhan ikan
kapap hidup diperairan tawar. Selanjutnya, pada masa perkembang biakan gonad
dan pemijahan bermigrasi ke muara sungai. Ikan kakap putih dijumpai diperairan
pantai, tambak air payau, dan muara sungai yang penyebarannya merata hampir
seluruh peraian indonesia.
C. Reproduksi
Ikan kakap putih dapat
mengalami perubahan kelamin dari jantan ke betina disebut “Protondry
Hermaphrodite”. Namun demikian, tidak semua induk betina berasal dari induk
jantan, tetapi dari awal tetap betina.
D. Siklus
Hidup dan Makanan
Siklus hidup ikan kakap
putih dimulai dari telur, kemudian menetas menjadi larva, kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi junevil, gelondongan, ikan mudan dan dewasa. Saat masih
larva jenis makanannya adalah zooplankton seperti rotifera, acartla, nauplii,
artemla, dll.
Bab II USAHA PEMBENIHAN
Usaha kakap putih dapat berhasil dengan
baik apabila mempertimbangkan beberapa aspek yang meliputi pemilihan lokasi,
rancang bangun, dan tata letak.
A.
Pemilihan Lokasi
Lokasi pembenihan
sebaiknya dipilih dekat petani yang menyediakan sumber air tawar.
B. Saran
dan Prasarana
1.
Pemeliharaan induk dan pemijahan
Wadah yang digunakan
terbuat dari beton dengan kapasitas 30 – 50 M3 denan tinggi 2.0-2.5
m
2.
Pemeliharaan larva benih
Wadah yang digunakan
terbuat dari beton berukuran 8x1, 5x1,0 m atau fuberglass 2,0x1, 5x1,0 m.
Ruangan sebaiknya terbuka dan diberi atap.
3.
Budidaya Fitoplankton
Kultur masal fitoplankton
dilakukan pada ruang terbuka yang terus menerus mendapat cahaya matahari dari
pagi – sore
4.
Budidaya Zooplankton
Ruangannya harus terpisah
agak jauh dari lokasi fitoplankton
5.
Pompa dan blower
Pompa berfungsi untuk
mengambil air, sedangkan blower sebagai sumber udara / oksigen.
C. Pengambilan
air laut.
Budidaya makanan alami,
dan keperluan lainnya diambil melali pemompaan. Agar air laut selalu dalam keadaan bersih dan mencukupi kebutuhan, maka
diperlukan bak penampungan, bak sedimentasi, dan filter.
D. Operasional
pembenihan
1)
Pemeliharaan induk
Induk – induk diseleksi
menurut ukuran ( 2-4 kg) dan jenis kelaminnya. Pilihlah induk yang sehat.
Sedangkan makanan yang diberikan adalah ikan rucah.
2)
Pemijahan
Pemijahan pada kakap putih
dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu : pemijahan alami, pemijahan hormonal,
dan pemijahan buatan.
3)
Pemeliharaan larva / benih
Telur kakap putih yang
sudah dibuahi bentuknya bundar, permukaannya licin, transparan bagian dalam
sedikir berongga dengan diameter 0.69 – 0.80 mm. Pakan alami berupa rotifora
mulai diberikan pada hari ke 2 (3-5 ind/ml), dan setelah umur 7-20 hari ( 10-20
ind/ml ).
4)
Pakan alami
Pakan alami meliputi fitoplankton,
zooplankton, dan benthos. Ketiga jenis makanan ini berfungsi sebagai sumber
karbonhidrat, protein, lemak dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangan
larva / benih.
Bab
III Usaha Budidaya
A.
Pemiliharaan lokasi
Pemilihan lokasi yang tepat dan benar
harus mempertimbangkan faktor lingkungan, resiko dan hidrografi perairan. Peraian
tempat keramba jaring apung sebaiknya bertopografi landai, kedalaman 6 -10 m,
memiliki dasari pasir berlumur, airnya jernih serta terhindar dari pencemaran
dan pelumpuran.
B. Rancang
bangun
1)
Kerangka rakit
Kerangka rakit merupakan
rangkaian beberapa tiang yang diiket satu sama lain, sedangkan bentuknya cukup
bervariasi sepeti bujur sangkar, persegi panjangm segi enamm dan silindris.
2)
Pelampung
Bahan yang dapat digunakan
sebagai pelampung adalah drum plastik, drum besi, styerofoam, dan fiberglas.
Julam pelampung yang digunakan harus memperhitungkan dayang apung pelampung dan
berat beban yang harus ditanggung.
3)
Jangkar
Untuk 1 unit rakit paling sedikit 4 buah
jangkar, namun bila terdiri dari beberapa unit rakit, jumlah jangkat yang
dibutuhkan bukan kelipatan empat tetpi dapat diatur sedemikian rupa.
4)
Kurung – kurung
Kurung – kurung merupakan
wadah atau tempat pemeliharaan ikan yang terbuat dari polyetylene,
polypropylene, polgester.
C. Teknik
budidaya
1)
Seleksi benih dan penebaran
Benih kakap putih untuk
budidaya diperloeh dari panti beni yang biasanya dijual pada umur 30 – 40hari.
Pada penerbaran harus disesuaikan dengan umur atau ukuran benih.
2)
Pemberian pakan
Kakap putih tergolong ikan
karnovora, sehingga pakan yang diberikan selama pemeliharaan hampir seluruhnya
berupa ikan rucah atau pakan buatan dengan kadar protein tinggi.
3)
Pertumbuhan dan produktivitas
Pertumbuhan kakap putih
sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pakan yang diberikan, padat
penebaran, dan kondisi lingkungan.
Bab IV Penyakit dan Penanggulangannya
A.
Penyakit Parasiter
·
Protozoa
Penyakit ini timbur akibat
kondisi lingkungan yang menurun kurangnya oksigen terlarut, suhu rendah, dan
pada penebaran yang tinggi, gejala umum pada ikan yang terserang penyakit
protozoa adalah kurang mafsu makan, warna tubuh tidak normal, produksi lendir
berlebihan, pendarahan, mata membengkak dan kehilangan keseimbangan pada waktu
berenang.
·
Cacing
Jenis cacing yang
menyerang ikan kakap putih termasuk dalam kelompok monogenetik hematoda,
digenetik trematoda, dan nematoda.
·
Krustase
Jenis krustase yang
bersifat parasit pada ikan kakap putih adalah golongan copepoda dan isopoda
·
Bakteri
Jenis bakteri yang ditemu
dan menyebabkan penyakit pada ikan kakap putih adalah Aeromonas hydrophila.
·
Jamur dan Virus
Jenis jamur yang dapat
menyebabkan penyakit pada ikan laut adalah saprognia sp dan ichtosparidium sp.
Sedangkan jenis virus adalah lymphocystic.
B. Penyakit
Non Parasiter
Penyakit non – parasiter
pada kakap putih dapat disebabkan oleh pakan yang kurang baik, faktor keturunan,
pada penebaran yang tinggi, dan perubahan lingkungan.
C. Penangggulangan
Penanggunalangan penyakit
secara utuh tidak bisa dipastikan dari aspek budidaya, untuk dapat
menanggulangi penyakit pada ikan kakap putih diperlukan 3 tahapan yaitu
diagnosis, pencegahan dan pengobatan yaitu jenis dan sifat komoditi yang
diobati, jenis penyakit, obat yang akan digunakan, dan kualitas air media.
Bab V Kelayakan Usaha
Secara ekonomis, Pembenihan
dan budidaya kakap putih merupakan salah satu usaha yang memberikan keuntungan
bagi petani dan pengusaha. Tingkat keuntungan sangat dipengaruhi oleh jenis dan
skala usaha, kelangsungan hidup, dan harga jual. Ada beberapa analisis
usaha kegiatan pembenihan, peredaran dan
pembesaran kakap putih adalah sebagai berikut :
1)
Pembenihan lengkap
2)
Pembenihan skala rumah tangga
3)
Pendederan di tambak dengan sistem hapa
4)
Pembesaran dikeramba jaring apung.
PENILAIAN BUKU
1.
Kelebihan buku
-
Isi
Buku ini baik, karena isinya lengkap.
Mulai dari cara siklus hidup dan makanan, usaha pembenihan, usaha budidaya,
penyakit dan penanggulangannya, sampai dengan kelayakan usaha.
-
Bahasa
Bahasa yang digunakan musah dipahami,
dan dimengerti oleh pembaca, karena setiap ada kata – kata asing selalu
disertai dengan arti dan keterangannya.
-
Ilustrasi
Ilustrasinya jelas karena disertai
dengan keterangan – keterangan yang mudah dipahami dan gambarnya brwarna.
2.
Kekurangan
Kekurangan dari buku ini adalah tidak
terdapat indeks
SARAN – SARAN
a.
Saran untuk Penulisa
Jangan
pernah berhenti untuk menulis karya yang bermanfaat, karena dengan menulis
karya yang bermanfaat pembaca bisa mnegetahui lebih banyak ilmu. Setelah daftar
pusaka lebih baik di beri indeks agar lebih mudah untuk menemukan kata yang
sulit didalam buku.
b.
Saran untuk Penulis
Jangan
pernah berhenti dan bosan dengan membaca karena dengan membaca kita dapat
mengetahui dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sering – seringlah berkunjung
keperpustakaan adalag gudangnya ilmu pengetahuan. Jadikan buku sebagai makanan
pokok bagi kita.
PENDAPAT PRIBADI
Tria Santi
Menurut saya, buku ini sangat bermanfaat bagi kita. Selain
isinya lengkap, buku ini juga mengandung banyak pengetahuan tentang ikan kakap
putih dan tata cara pembudidayaan secara tepat dan mudah. Bagi orang yang ingin
suskses budidaya ikan kakap putih dapat mempelajari buku ini, karena semua
teknik dan cara – cara pembudidayaan ikan kakap putih sudah tercantum di buku
ini.
2.
KESIMPULAN
Ikan kakap putih
merupakan salah satu ikan sangat digemari oleh masyarakat indonesia dan
beberapa negara asia lainya termasuk australia. Oleh karena itu, usaha budidaya
ikan ini berkembang cukup pesat. Hal itu mengingat kandungan nutrisi tang besar
dalam daging kakap. Oleh karena itu juga strategi pemeliharaan ikan kakap perlu
diperhatikan khusus agar dapat meningkat dan tepat guna. Semoga buku ini dapat
membantu para pembaca untuk lebih mengenal ikan kakap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar