Sabtu, 18 Oktober 2014

Kelompok Sosial



KELOMPOK SOSIAL
SYARAT KELOMPOK SOSIAL
  1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
  2. Adanya hubungan timbal balik antaranggota
  3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
  4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
  5. Bersistem dan berproses

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
  1. Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
  2. Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
  3. Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
  4. Memiliki kepentingan bersama
  5. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
a. Asosiasi
Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.
b. Kelompok sosial (Social Groups)
Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial.
c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups)
Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups).
Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.
d. Kelompok statistik
Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.
Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community)
a.       Masyarakat setempat (Community, Komunitas)
Community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, yang dapat menunjukkan warga sebuah kota, desa, suku, atau bangsa. Unsur-unsur community sentiment menurut Mac Iver dan Page (1960:239) antara lain : seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan. Adapun tipe-tipe dari masyarakat setempat menurut Davis (1960:313), di antaranya dapat digolongklkan dengan menggunakan empat criteria sebagai berikut.
1.      Jumlah penduduk
2.      Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
3.      Fungsi-fungsi kusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh organisasi masyrakat yang bersangkutan.
Kriteria tersebut digunakan untuk membedakan jenis-jenis masyarakat setempat yang sederhana dan modern, masyarakat pedesaan, dan perkotaan.
b.      Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
Pada kehidupan masyarakat modern sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dalam bentuk “rural community” dan “urban community”. dilihat dari sudut pemerintahan hubungan antara penguasa denga rakyat berlangsung secara tidak resmi, dimana segala sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama dilaksanakan secara musyawarah.
Bebrapa ciri lain yang menonjol antara masyarakat pedesaan dan perkotaan diantaranya yang dikemukakan oleh Soekanto (1982: 149):

1.      Kehidupan Keagamaan
Kecenderungan bagi masyaraklat desa mengarah pada kehidupan agamis (religious trend), sedangkan pada kehidupan orang – orang kota mengarah pada keduniawian (Seculer trend).
2.      Kemandirian
Pada masyarakat, biasanya tidak terlalu  bergantung pada orang lain.
3.      Pembagian Kerja
Pada Masyarakat perkotaan pembagian kerja lebih tegas dan jelas sehingga mempunyai batas-batas nyata.
4.      Peluang memperoleh pekerjaan
Dengan adanya system pembagian kerja yang tegas maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada masyarakat kota disbanding warga pedesaan.
5.      Jalan Pikiran
Pola piki rasional pada masyarakat perkotaan kemungkinan terjadinya interaksi berlandaskan kepntingan dan bukan factor pribadi.
6.      Jalan Kehidupan
Dengan jalan kehidupan yang cepat bagi warga kota menempatkan dihargainya faktior waktu dalam mengajar kehidupan individu.
7.      Perubahan Sosial
Pada masyarakat kota kemungkinan perubahan social lebih berguna disbanding warga desa karena mereka lebih terbuka bagi adanya perubahan.
Pengertian Kelompok Kecil
Sifat komunikasi kelompok kecil terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya dibawah pengarahan seorang pemimipin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. inti dari definisi adalah bahwa masyarakat berinteraksi, mereka saling bergantung, dan saling mempengaruhi.
Komunikasi kelompok kecil yang efektif menghendaki Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tatap muka. interaksi yang berarti dapat berlangsung jika komunikasi melibatkan hal berbicara dan mendengar dalam lingkungan yang umum. melalui pengenalan teknologi baru-komputer, mesin fax, telekonferensi, dan bentuk komunikasi cepat lainnya-masyarakat semakin terbiasa berkomunikasi dan menyokong hubungan tanpa kondisi fisik orang lain. bagaimanapun, kelompok yang terbaik terjadi bila orang-orang dapat segera menanggapi komunikasi verbal maupun nonverbal orang lain secara pribadi.

DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL


1.     Pengertian Dinamika Kelompok Sosial

Proses perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok lain.

2.     Aspek Dinamika Kelompok

a)     Kohesi atau persatuan
b)     Motif atau dorongan
c)      Struktur
d)     Pimpinan
e)     Perkembangan kelompok

3.     Faktor-faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial

a.  Faktor dari luar (ekstern)
(1)   Perubahan situasi sosial
(2)   Perubahan situasi ekonomi
(3)   Perubahan situasi politik

b.  Faktor dari dalam (intern)
(1)   Adanya konflik antar anggota
(2)   Adanya perbedaan kepentingan
(3)   Perbedaan paham
(4)   Pergantian anggota kelompok.

4.     Pola Relasi Antar Kelompok Sosial

a)     Kolonialisme
Penguasaan wilayah oleh kekuasaan asing disertai dominasi sosial ekonomi atas masyarakat asli setempat.

b)     Pemindahan
Dominasi disertai pemindahan kelompok masyarakat yang terdominasi ke tempat lain.
Misalnya :        - Bangsa Eropa terhadap penduduk asli Amerika (Suku Indian)
(1)    Suku Aborigin di Australia.
(2)    Suku Maoris di New Zeland.

c)      Genosida
(1) Pembunuhan secara sistematis dalam rangka menghancurkan kelompok ras, etnis, atau agama tetentu.
Misalnya: Pembantaian 6 juta orang Yahudi oleh Nazi Jerman

d)     Perbudakan
       Sistem perhambaan yang terlembagakan.

e)     Segregasi
Pemisahan kelompok ras atau etnis secara paksa.
Misalnya : Politik apartheid di Amerika Serikat

f)      Resistensi
Salah satu strategi yang dilakukan oleh kelompok minoritas sebagai upaya untuk menghindarkan diri dari kontak yang tidak mengenakkan dengan kelompok dominan melalui jalan mensegregasi sendiri dengan memilih mengisolasi diri.
Misalnya : Mahatma Gandhi terhadap orang kulit putih.

g)     Diskriminasi
Perlakuan tidak adil yang dilakukan secara sengaja terhadap orang atau kelompok lain yang didasarkan ada prasangka mengenai identitas agama, ras atau entis.

h)     Amalgamasi
Upaya menyatukan kelompok yang ada untuk membentuk generasi baru dengan cara melakukan pernukahan campuran/silang.

i)      Asimilasi
Proses suatu kelompok meninggalkan tradisi budayanya sendiri dan menjadi bagian dari kelompok budaya lain yang berbeda.

j)      Pluralitas
Suatu keadaan dimana kelompok yang berbeda ras, etnis dan agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan sosial, serta tetap bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.

k)     Multikulturalisme
Kebijakan publik yang mendorong seluruh kelompok budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan berinteraksi dengan kelompok lain secara sederajat.


5.     Proses Perkembangan Kelompok Sosial

a.  Masyarakat Pedesaan (rural community)
1)   Pengertian. Masyarakat yang penduduknya bermatapencaharian utama sebagai petani.
Ciri-ciri masyarakat desa menurut Talcot Parson:
Ø  Afeksivitas (kasih sayang, tolong meolong)
Ø  Orientasi kolektif (meningkatkan kebersaman)
Ø  Partikularisme (khusus untuk tempat/daerah tertentu saja)
Ø  Askripsi (keadaan yang sudah merupakan kebiasaan/keharusan)
Ø  Diffuseness (kekaburan)

2)     Tipe-tipe desa berdasarkan perkembangan masyarakat
a)    Desa tradisional (pradesa)
Tipe desa masyarakat terasing
b)    Desa swadaya
(1) Mampu mengolah lahan
(2) Petani mengenal sistem irigasi
c)    Desa swakarsa (peralihan)
(1) Menuju pada kemajuan
(2) Benih-benih demokrasi mulai tumbuh
(3) Kegiatan masyarakat tidak tergantung pemimpin
(4) Mobilitas sosial mulai ada.
d)    Desa swasembada
(1) Desa yang masyarakatnya tergolong sudah maju
(2) Sudah mengenal mekanisme dan teknologi ilmiah
(3) Partisipasi dalam pembangunan sudah efektif

i.    b. Masyarakat Perkotaan (Urban Community)
1.)   Pengertian
Suatu masyarakat yang warganya relatif banyak dengan mata pencaharian utama adalah industri atau pedagangan.

2.)   Ciri-ciri masyarakat kota menurut Talcot Parson :
(a)      Netralitas afektif (memperlihatkan sikap netral, acuh tak acuh)
(b)     Orientasi diri (menonjolkan kepentingan pribadi)
(c)      Universalisme (berpikir obyektif)
(d)     Prestasi (suka mengejar prestasi)
(e)      Spesifitas (menonjolkan sesuatu yang jelas dan tegas)

3.)   Faktor penyebab masyarakat kota bersifat dinamis.
(a)      Pendidikan;
(b)     Uranisasi;
(c)      Komunikasi;
(d)     Industrialisasi dan mekanisasi.

4.)   Dinamika masyarakat kota dalam berbagai aspek kehidupan :
(a)      Aspek ekonomi;
(b)     Aspek social;
(c)      Aspek politik;
(d)     Aspek budaya.

5.)   Dampak positif dan negatif dinamika masyarakat kota:
(a)      Dampak Positif :
ØTingkat pendidikan lebih merata;
ØKomunikasi dan informasi masuk lebih cepat dan mudah;
ØProfesionalisme lebih tejaga;
ØPembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin.
(b)    Dampak Negatif :
ØMuncul sikap individualistik;
ØMemudarnya nilai kebersamaan;
ØMunculnya sikap kurang mempercayai pihak lain;
Ø  Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama dikalangan generasi muda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar