Rabu, 03 September 2014

Buah Tin, Buah Zaitun, Gunung Sinai dan Mekah




KLIPING
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Disusun Oleh :
1.     BELLA NURCHIANA
2.     BUNGA KUSUMA N.S
3.     CAMELIA FITRIA B
4.     INDHAH PUJIHASTUTI
5.     RANTI FEBRILIANTI
6.     SUCI NUR AFIDAH
IX B

SMP 1 KESESI
Jl.Raya Timur Kesesi Kec. Kesesi Kab. Pekalongan
Tahun Ajran 2014 / 2015


BUAH TIN

”Mengapa Allah dalam Al-Quran bersumpah dengan nama hasil ciptaanNya seperti bersumpah demi buah Zaitun dan buah Tin, apa Allah kurang kerjaan” – Astagfirullahalazim….
Bukannya saya bermaksud menggurui rekan-rekan yang sudah mengetahui manfaat buah Tin dan Zaitun, tetapi saya hanya ingin menambahkan informasi tentang manfaat kedua buah-buahan tersebut diatas.

”Demi buah Tin dan buah Zaitun, …… ( Ath-Thiin 1-3)
”Dan (kami jadikan) pohon yang tumbuh di Thursina (zaitun) yang menghasilkan minyak dan bumbu untuk orang-orang yang makan”.
Mengapa Allah SWT bersumpah demi buah Tin dan buah Zaitun?
Pertanyaan diatas bagi seorang ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang Nutrisi adalah suatu tantangan untuk mengungkap manfaat apa yang terkandung dalam kedua buah-buahan tersebut diatas.

Manfaat Buah Tin
Banyak manfaat yang dimiliki oleh buah tin. Buah tin mengandung kalium, omega tiga dan omega enam yang berfungsi untuk menjaga tekanan darah tinggi dan serangan jantung koroner. Kandungan coumarin dalam buah tin dapat mengurangi resiko kanker prostat. Buah tin juga mengandung kalsium untuk mencegah osteoporosis dan membantu meningkatkan kepadatan tulang. Kandungan kalsium yang tinggi membuat buah tin dapat dimakan sebagai alternatif asupan kalsium bagi orang yang alergi terhadap produk susu.

Kandungan trytophan-nya dapat menghindari insomnia dan membuat kualitas tidur yang baik. Pektin yang terdapat di dalam buah tin pun dapat membantu mengurangi kolesterol darah. Buah tin sangat efektif untuk proses penurunan berat badan karena kaya serat.
Jika dikonsumsi secara rutin, dapat membantu mengurangi resiko kanker payudara dan kanker usus besar. Rajin mengkonsumsi buah tin dapat mengurangi kelelahan, meningkatkan daya memori otak, dan mencegah anemia. Efek pencahar yang terkandung dalam buah tin dapat membantu mengobati sembelit kronis. Buah tin kaya akan fenol dan benzaldehid yang berguna sebagai zat anti tumor serta dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, jamur, virus dalam tubuh manusia.

Selain buahnya, daunnya juga memiliki manfaat. Beberapa manfaatnya yaitu untuk obat kencing batu, diabetes, dan asam urat. "Rebus lima ruas daun tin, lalu diminum airnya," ujar Suwandi. Air rebusan tersebut dapat membantu pasien diabetes mengurangi jumlah asupan insulin dan infeksi ginjal.

Dalil Khasiat Buah Tin

Kalau dilihat dari buahnya, Tin ini sepintas mirip dengan buah delima atau gabungan delima dan buah pear.
Keistimewaan dari buah Tin ini disebutkan dalam Al Qur'an Surat At-Tin ayat 1.
Buah Tin adalah salah satu buah yang baik, dan Rasululah SAW menganjurkan untuk memakan buah ini.

Allah SWT berfirman,
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

Artinya:
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun."

Nama At-Tin disebut dalam Al Qur'an hanya sekali saja, mungkin karena tempat tumbuhnya pohon Tin ini adalah di daerah subur, bukan di padang pasir sehingga sedikit yang menyebutkan hal ini.

Namun, dalam ayat tersebut, Allah SWT telah bersumpah bahwa Demi Buah Tin. Bisa diartikan bahwa Allah SWT besumpah bahwa buah ini kaya manfaat untuk kesehatan manusia.
Sedangkan dari hadits, bisa dilihat dari riwayat Ibnu Abu Darda.
Abu Darda berkata,
"Aku memberi hadiah kepada Nabi SAW sepiring buah Tin, lalu beliau berkata,
Makanlah olehmu."

Maka Abu Darda pun ikut memakannya bersama beliau dan selanjutnya Rasulullah SAW bersabda,
"Seandainya boleh aku katakan, sesungguhnya buah yang diturunkan dari surga adalah ini karena buah-buahan surga itu tidak berbiji. Maka, makanlah kalian darinya. Sesungguhnya buah Tin itu bisa memotong wasir dan bermanfaat untuk mengatasi penyakit encok (pegal-pegal kaki dan persendian)."

Jadi khasiat Buah Tin yang utama adalah:
1. Obat Sakit Wasir.
2. Obat Sakit Pegal Linu.

BUAH ZAITUN

Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa pohon zaitun merupakan pohon sebangsa kaya yang berumur panjang untuk masa yang lebih dari seratus tahun. Ia menghasilkan buah secara terus-menerus tanpa harus menguras tenaga manusia, sebagaimana ia akan selalu nampak hijau dan indah bila dipandang.
Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa buah zaitu tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar protein yang besar, sebagaimana ia memiliki kadar garam yang mengandung kalsium, zat besi, dan fosfat. Ini merupakan zat-zat penting dan vital yanh dibutuhkan oleh tubuh manusia., apalagi zaitun juga mengandung vitamin A dan B.
Dari buahnya dapat dikeluarkan minyak zaitun yang sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan dan sistem peredaran darah (jantung).
Minyak zaitun secara keseluruhan mampu mengungguli segala jenis minyak nabati maupun hewani. Karena ia tidak akan mengakibatkan penyakit pada saluran darah atau urat nadi, seperti yang diakibatkan oleh jenis minyak lain.
Disamping itu, minyak zaitun juga dipakai sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik dan sabun dengan kualitas tinggi, karena sifatnya yang mampu menghaluskan kulit.

Manfaat Buah Zaitun :

Merawat Kecantikan Manfaat buah zaitun juga digunakan untuk merawat kecantikan. Buah ini mengandung asam lemak yang dapat memelihara kelembapan dan kelenturan serta kehalusan kulit.

Menghilangkan garis-garis halus di wajah. Buah ini juga mengandung vitamin E yang larut dalam lemak, sehingga dapat melindungi sel dari radikal bebas yang berbahaya.

Memerangi Penyebab Penyakit Jantung Buah olive mengandung senyawa antioksidan yang membantu sirkulasi aliran darah, sehingga berfungsi untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah yang merupakan penyebab penyakit jantung.

Menguatkan Sistem Imun Tubuh Buah zaitun berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh, sehingga dapat mengurangi penyakit ringan seperti flu dan batuk.

Mengobati Gangguan Pencernaan Mengkonsumsi jus buah zaitun segar dapat mengatasi penyakit gangguan pencernaan.

Mencegah Kegemukan Manfaat buah zaitun baik untuk program diet. Dengan mengkonsumsi buah ini setiap hari dapat mencegah kegemukan. Hal ini karena buah zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal sehingga mempercepat proses pembakaran lemak pada tubuh dan mencegah pembentukan lemak akibat mengkonsumsi gula yang berlebihan.
Dalil Buah Zaitun
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-An’aam 6:99)

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’aam 6:141)

“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. An-Nahl 16:11)

“... dan pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan”. (QS. Al-Mukminun 23:20)

“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. An-Nuur 24:35)
Penyebutan zaitun juga dalam Surat ‘Abasa (QS. 80:29) dan At-Tin (QS. 95:1).

GUNUNG SINAI
Gunung Sinai (Ibrani : הר סיני Har Sinai) (Arab : طور سيناء Tur Sina’ atau Jabal Musa جبل موسى), juga dikenal sebagai Gunung Horeb, Gunung Musa, Gabal Musa (Arab Mesir), Jabal Musa (Arab) yang berarti "Gunung Musa", adalah sebuah gunung dekat Saint Catherine di Semenanjung Sinai dari Mesir . Dalam bahasa Arab kata-kata Jabal dan Tur memiliki makna yang sama. Gunung yang menjadi sangat terkenal di mana Alkitab menyatakan bahwa Sepuluh Perintah Allah diberikan kepada Musa oleh Allah untuk menjadi pedoman umat-Nya Israel. Dalam ayat-ayat Alkitab tertentu peristiwa ini terjadi di Gunung Horeb . Horeb maupun Sinai pada dasarnya dianggap merujuk ke satu tempat yang sama.
Masih ingat 40 tahun pengembaraan Musa dan Israel [Baca: Ul 2:14 dan bandingkan dengan Bil. 10:11] dimana dalam pengembaraannya juga Allah juga menurunkan Manna dari langit dan mendatangkan burung puyuh dari segala penjuru. Disanalah tersebut penjara yang sangat luas dan tandus Sinai. Walau sampai saat ini sebagian besar tempat yang disebutkan dalam Alkitab  Keluaran tidak diketahui dengan jelas tempatnya, namun kita percaya dengan iman bahwa Alllahnya Abraham-Ishak-Yakub yang memimpin bangsa ini keluar dari Mesir dan berkenan menetapkan peraturan bagi umatnya ditempat ini dan melalui Musa utusan-Nya menurunkan 10 Perintah Allah yang disebut sebagai 10 Hukum Taurat [Baca: Keluaran 31: 18].

Kita ketahui juga Musa dan Israel menyeberangi Laut Merah dan setelah melalui perjalanan yang sangat panjang bahkan melalui peperangan, pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari Mesir tibalah mereka di padang gurun Sinai  lalu berkemahlah mereka disitu di depan gunung itu [Baca: Keluaran 19: 1-2].

Saudaraku, ada banyak sekali versi tentang Lokasi sesungguhnya Gunung Sinai yang diperdebatkan, baik secara tulisan di Koran, majalah maupun internet. Jika Anda mencari dan mencoba menelusuri kebenarannya, kelihatannyapu Anda akan menjadi pusing sendiri, karena berbagai macam alasan akan ada disana, mulai dari alasan-alasan implicit dari pariwisata, atau eksistensi pribadi sampai dengan kepentingan agama. Sesungguhnya bagi kita cukuplah mengimani dan mengamini bahwa Allahnya Abraham Ishak dan Yakub itu setia dan berpegang dengan janji-janji-Nya. Ia memelihara biji mata-Nya dan tidak meninggalkan umatnya. Bagi kita tidaklah terlalu perlu dimana letak sesungguhnya Gunung Sinai itu tetapi cukuplah kita mengerti dan membaca serta merenungi  Bilangan 33, “Tempat-tempat persinggahan orang Israel di padang gurun",  yang sudah diberikan kepada kita. Berpeganglah pada firman Tuhan, karena Ia yang menjanjikannya setia.

Bandingkan dan pelajari mengapa Mesir menjadi kota yang dipilih Allah untuk menyelamatkan. Abram (nama Abraham sebelum namanya diganti menjadi Abraham). Demikian juga Yusuf  yang dijual kepada saudagar Midian dan oleh mereka dijual ke Mesir [Baca: Kejadian 37:28]; Kemudian pengungsian Yakub dan anak-anaknya ke Mesir [Baca: Kejadian 46: 6]; Terakhir Tuhan Yesus pun diungsikan ke Mesir [Matius 2: 13]. Pelajarilah juga Hosea 11: 1 dan Matius 2: 15, bedoalah dan minta Tuhan membukakan hati dan pikiran Anda.

MEKAH


Mekah, namanya berasal dari kata “imtakka”, yang artinya ‘mendesak’ atau ‘mendorong’. Kota ini disebut “Mekah” karena manusia berdesakan di sana (Mu’jam Al-Buldan, kata: Mekah). Dalam Alquran, Allah menyebutnya dengan “Bakkah”. Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya, rumah yang pertama kali di dibangun (di bumi) untuk (tempat beribadah) manusia adalah Baitullah (yang berada) di Bakkah (Mekah) yang memiliki berkah dan petunjuk bagi seluruh alam.” (QS. Ali Imran:96)
Kota Mekah disebut “Bakkah”, berasal dari kata bakkayabukku, yang artinya “menekan”, karena Mekah menekan leher-leher orang yang sombong. (Tafsir Jalalain untuk QS. Ali Imran:96)
Kota ini juga memiliki nama lain, di antaranya:
1. Ummul Qura (pusat kota). Allah berfirman, yang artinya, “Demikianlah, Kami wahyukan kepadamu, Alquran dalam bahasa arab, supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya.” (QS. Asy-Syura: 7). Kota Mekah disebut “Ummul Qura” karena Mekah menjadi kota yang paling padat kegiatannya.
2. Al-Baladul Amin (kota yang aman). Allah berfirman, yang artinya, “Demi Al-Balad Al-Amin ini (Mekah).” (QS. At-Tin:3)
3. Ma’ad (tempat kembali). Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya, Dzat yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Alquran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS. Al-Qashash:85). Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud “tempat kembali” adalah Mekah. (Tafsir Al-Jalalain, untuk QS. Al-Qashash:85)
4. Al-Baitul Haram. Allah berfirman, yang artinya, “(Ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf.’” (QS. Al-Haj:26). Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa Baitullah adalah Mekah. (Makkah fi Al-Qur’an wa As-Sunnah, hlm. 6)

Posisi Geografis
Secara geografis, kota Mekah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kotaJedah. Kota ini merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung-gunung, dengan bangunan Ka’bah sebagai pusatnya. Ada dua gunung yang mengelilingi kota Mekah: Gunung Abu Qubais dan Gunung Qa’qa’an.

Keutamaan Kota Mekah

Ada beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan kota Mekah, di antaranya adalah:
1. Allah memilihnya untuk dijadikan tempat Ka’bah didirikan.
Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya, rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah (yang berada) di Bakkah (Mekah) ….” (QS. Ali Imran:96)
2. Mekah adalah negeri yang terbaik dan paling dicintai Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sembari menghadapkan wajahnya ke Mekah, ketika beliau hendak hijrah ke Madinah, “Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah negeri yang paling baik di sisi Allah dan negeri yang paling dicintai Allah. Andaikan bukan karena pendudukmu yang mengusirku, aku tidak akan berpindah.” (HR. Ad-Daruquthni)
3. Allah melindungi Mekah dari serangan luar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya, Allah melindungi Mekah dari serangan gajah, serta Dia jadikan Rasul-Nya dan orang mukmin menguasainya ….” (HR. Al-Bukhari)
4. Dajal tidak bisa masuk Mekah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satu pun negeri melainkan akan diinjak Dajal, kecuali Mekah dan Madinah. Tidak satu pun lorong menuju kota tersebut, kecuali di sana terdapat para malaikat yang berbaris, menjaga kota tersebut.” (HR. Al-Bukhari)
5. Tanah Haram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “… Tidak boleh memburu hewan liarnya, tidak boleh mematahkan rantingnya, tidak halal mengambil barang hilang, kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya ….” (HR. Al-Bukhari)

Fikih tentang Mekah

Beberapa hukum terkait kota Mekah:
1. Dibolehkan memasuki kota Mekah dalam keadaan tidak ihram, selama tidak berniat untuk melaksanakan haji atau umrah. Dalilnya: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika Fathu Mekah, memasuki kota Mekah tanpa memakai pakaian ihram.
2. Bagi orang yang hendak haji, wajib berihram ketika hendak memasuki batas tanah haram (Mekah).
3. Dibolehkan melakukan perjalanan jauh yang menghabiskan banyak biaya dalam rangka berkunjung ke Masjidil Haram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh mengadakan perjalanan jauh dalam rangka mengunjungi tempat ibadah selain menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa.” (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud)
4. Maksiat yang dilakukan di tanah haram, dosanya dilipatkan menjadi lebih besar daripada maksiat yang dilakukan di luar tanah haram. Allah berfirman, yang artinya, “Barang siapa yang ingin melakukan penyimpangan karena kezaliman maka Kami akan siksa dia dengan siksaan yang menyakitkan.” (QS. Al-Haj:25)
5. Pahala salat di Masjidil Haram sama dengan seratus ribu kali salat di tempat selain Masjidil Haram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salat di Masjid Nabawi lebih utama daripada seribu kali salat di selain Masjid Nabawi, kecuali Masjidil Haram. Sementara, salat di Masjidil Haram lebih utama dibandingkan seratus ribu kali salat di selain Masjidil Haram.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
6. Dibolehkan untuk melaksanakan salat dan tawaf di Masjidil Haram kapan saja, meskipun bertepatan dengan waktu terlarang untuk salat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian melarang seorang pun untuk melakukan tawaf dan salat di Baitullah, kapan saja, baik siang maupun malam.” (HR. An-Nasa’i, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah)
7. Tidak boleh memburu binatang yang hidup di Mekah. Barangsiapa yang memburu binatang maka dia wajib membayar denda gantinya. Allah berfirman, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang berihram. Barang siapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak yang seimbang dengan buruan yang dibunuhnya.” (QS. Al-Maidah:95)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar