MAKALAH
PENGARUH
GLOBALISASI
DI
BIDANG SOSIAL BUDAYA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Globalisasi adalah kata yang sangat sering kita
ucap atau kita dengar. Mengapa demikian? Karena setiap hari kita selalu
besahabat dengan teknologi. Teknologi itu sering dapat berupa ponsel atau
telepon genggam.
Kita tidak dapat terhindar dari kata teknologi,
karena era modern ini sudah banyak manusia yang menggunakan teknologi. Bahkan,
sekarang sudah ada teknologi yang lebih canggih yaitu internet.
Dari internet ini, semua lapisan masyarakat dapat
mengakses berbagai macam informasi. Informasi itu tentunya bukan dari dalam
negeri saja, tetapi informasi tentang masyarakat luar negeri.
Informasi dari luar inilah yang harus kita
waspadai pengaruhnya bagi masyarakat. Karena banyak budaya-budaya luar yang
semestinya tidak ditiru malah menjadi ikut membudaya dalam masyarakat
Indonesia.
Dalam Indonesia sendiri, sudah banyak
budaya-budaya luar yang sudah merusak atau membawa dampak negatif yang besar.
Dampak ini dialami banyak oleh para kaum remaja.
Mengapa saya katakana demikian? Karena remaja
sekarang banyak mencontoh pakaian orang-orang barat yang tidak sesuai dengan
kebudayaan Indonesia. Maka dari itu kita sebagai orang muslim harus menyikapi
dengan baik cara berpakaian dari orang-orang barat. Karena sering kita lihat
pakaian yang sudah ditiru remaja sekarang yaitu pakaian yang mengumbar aurat.
Oleh karena itu, pengaruh globalisasi terhadapa
budaya bangsa harus kita antisipasi. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa
pengaruhnya bukan yang negative saja. Pengaruh positif dapat kita saring
sebagai bahan pembelajaran. Pengaruh positif tentu saja bias mendatangkan
manfaat.
B.
Rumusan Masalah
1) Apakah globalisasi itu?
2) Apakah yang dimaksud dengan perubahan budaya?
3) Apakah yang
dimaksud dengan konsep & globalisasi budaya?
4) Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap budaya
bangsa?
5) Bagaimanakah upaya kita untuk menyikapi pengaruh
globalisasi, khususnya terhadap budaya bangsa Indonesia ?
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan dari makalah ini adalah untuk menjadi bahan diskusi, wacana dan lain-lain
yang dapat bermanfaat. Selain itu, memberikan informasi tentang apa sebenarnya
globalisasi itu. Tujuannya yang lain, yaitu untuk mengetahui bagaimanakah
perubahan budaya itu terjadi.
Tapi
yang paling utama, untuk menyampaikan kepada pembaca tentang pengaruh budaya
bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi
berasal dari kata globe yang artinya dunia. Globalisasi artinya proses
mendunia atau menuju dunia. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdangangan, investasi, perjalanan,
budaya popular dan bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara
menjadi bias.
Dalam
globalisasi, orang-orang, wilayah-wilayah dan Negara-negara saling berhubungan
dan saling bergantung. Hal itu, berarti setiap fenomena, baik itu perubahan
atau integrasi social budaya, merupakan hal yang tidak terlepas dari perubahan
atau integrasi di bagian lain dari dunia ini.
Globalisasi
merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek
kehidupan ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar dalam
kehidupan internasional. Globalisasi terjadi karena perkembangan yang pesat di
bidang komunikasi, teknologi informasi, dan arus transportasi. Arus globalisasi
tidak dapat kita bending karena itu harus kita ikuti dan kita tangkap sebagai
peluang. Dan yang harus kita hindari dalam arus globalisasi adalah sikap asal
meniru terhadap perubahan, namun hendaknya sikap meniru dan mengambil sebuah
nilai selalu diseleksi terlebih dahulu agar sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia yaitu Pancasila.
B.
Pengertian Perubahan Budaya
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur kebudayaan karena unsur-unsur kebudayaan itu sudah tidak cocok
lagi bagi kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan terjadi karena adanya
perubahan pola berpikir masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan.
Perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai adnya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keadaan yang tidak serasi fungsinya dalam kehidupan sosial.
Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas daripada
perubahan social karena perubahan budaya menyangkut banyak aspek, seperti
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, berorganisasi bahkan juga filsafat.
C.
Konsep dan Globalisasi Budaya
Dalam pranata Wikipedia, didapatkan arti dari pada
budaya sebagai berikut: ” budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia”.
Sedangkan para ahli mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai budaya.
Menurut Edwar B. Taylor: ” Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang
didalamnya mengandung kepercayaan,kesenian ,moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan- kemampuan lain yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat ”.
Sementara itu Selo Soemardjan dan Seelaiman Soemardi , menurut mereka ”
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat”. Dalam
definisi globalisasi menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Jan Aart
Scholte mengatakan globalisasi adalah: ”serangkaian proses dimana relasi sosial
menjadi relatif terlepas dari wilayah geografis”. Sementara bila mana menilik
definisi budaya diatas, maka bisa diartikan bahwa globalisasi budaya adalah :
”serangkaian proses dimana relasi akal dan budi manusia relatif terlepas dari
wilayah geografis”.
Hal ini memunculkan jalinan situasi yang
integratif antara akal dan budi manusia disuatu belahan bumi yang satu dengan
yang lainnya. Sementara itu dalam pandangan hiperglobalis mereka berpendapat
tentang definisi globalisasi budaya adalah: “homogenization of the wold
under the uauspices of American popular culture or Western consumerism in
general “. Ini berarti bahwa globalisasi budaya adalah proses homogenisasi
dunia dibawah bantuan budaya popular Amerika atau paham komsumsi budaya barat
pada umumnya.
Definisi hiperglobalis tersebut, jika bisa
disamakan dengan keanekaragaman istilah globalisasi pada umumnya,
yang salah satunya adalah Westernisasi. Dimana ada penyebaran budaya barat
terutama kebudayaan Amerika. Namu, jika dilihat lebih lanjut, definisi dari
hiperglobalis tidak bisa terlepas dari pada sifat-sifat yang cenderumg
mengandung pikiran ekonomi,berorientasi ekonomi.
Hal itu jelas dapat dilihat dan dinilai dari
penekanan paham konsumsi terhadap budaya Barat pada umumnya. Jadi bisa juga
diartikan bahwa, budaya barat adalah budaya yang diperjualbelikan, sementara
masyarakat dunia pada umumnya adalah konsumen yang menikmati. Sehingga munculah
kondisi dimana istilah Westernisasi digunaklan sebagai simbolis terhadap sifat
konsumerisme tersebut. Baik itu konsumsi terhadap bentuk pemerintahan atau
sistim politik, mekanisme pasar atau paham ekonomi , bahkan hingga bentuk
celana jeans atau kebudayaan.
D.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Unsur-unsur kebudayaan yang dipengaruhi oleh
globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya maupun perilaku
suatu masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut antara lain sistem religi,
organisasi masyarakat, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan
teknologi.
Contoh perubahan unsur
kebudayaan dari sistem teknologi yaitu, penyalahgunaan handphone dan
internet untuk hal-hal menyimpang.
Contoh yang lain dari pengaruh globalisasi yaitu
hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi
nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,hilangnya
sifat kekeluargaan dan gotong royong,kehilangan kepercayaan diri,
dan gaya hidup kebarat-baratan.
Selain itu saat ini masyarakat sedang mengalami
serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa tabloid, majalah,
buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dan terutama adalah peredaran
bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri.
Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah
dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia
sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat produk-produk
pornografi dan harganya pun murah. Dan contoh lain misal kita
berjalan-jalan di mall atau di tempat publik sangat mudah menemui wanita
Indonesia yang berpakaian serba minim dan mengumbar aurat. Dimana budaya itu
sangat bertentangan dengan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi
maraknya kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Terbukti
dengan adanya video porno yang pemerannya adalah orang-orang Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif
tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.
Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakat yabg
berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang
Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser
atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang
tidak menayangkan artis yang berpakaian minim.
Nilai
Budaya yang mulai memudar lainnya adalah Budaya tari-tarian. Tari Indonesia
sangatlah beraneka ragam, setiap daerah memiliki ciri tersendiri dalam
pembawannya. Beragam jenis gerak dan gerik telah tercipta dan menjadikan suatu
kesatuan seni yang terlihat indah dan harmonis. Lenggak-lenggok khas wanita
Indonesia dan gagah pembawaan penari laki-laki. Contoh-contoh tarian dari
Indonesia adalah tari pendet, tari ramayana, tari kecak, tari jaipong, tari
piring, tari saman dan masih banyak lagi. Sangat banyak rupa, gerakan dan cara
membawakannya. Itulah budaya yang dapat kita banggakan sebagai warga Indonesia.
Dari
banyaknya pilihan tari yang ada, banyak yang tidak mengetahuinya atau bahkan
sampai mereka bertanya ‘apakah itu merupakan tarian Indonesia?’ suatu pertanyan
yang cukup miris di dengarnya. Dengan kemajuan berbagai media informasi dan
dengan mudahnya untuk di akses, masih banyak yang tidak mengetahui budaya tari
sendiri. Padahal manfaat dari teknologi sendiri adalah untuk mempermudah
manusia untuk mencari informasi.
Namun
tarian yang mereka ketahui saat ini adalah tari-tari ‘Dance’ yang pembawaanya
sangat ‘energic’ dan gerakannya yang terlihat begitu cepat. Wanita Indonesia
digambarkan sebagai peribadi yang lembut dan penuh dengan kehalusan, akan
terlihat kurang baik jika harus meniru tari-tarian yang dicontohkan orang barat
itu. Cobalah untuk membuat dirimu mencintai tari-tarian tradisional. Jangan
lihat dari satu sisi saja, tapi lihatlah dari berbagai sisi bahwa banyak nilai
positif jika kita lebih memilih dan menyukai tarian dari Indonesia. Jangan
takut dianggap sebagai orang yang tidak ‘Modern’ hanya karena lebih memilih
untuk mempertahankan budaya tari Indonesia. Tapi harusnya orang yang masih
mempertahankan budaya inilah yang dibanggakan. Di zaman sekarang sudah sangat
jarang ditemui anak-anak muda yang ikut berpartisipasi dalam melestarikan
budaya. Hanya beberapa saja, yang masih melestarikannya dan kebanyakan mereka
adalah anak muda yang tinggal di pedesaan.
Permainan
Tradisional pun tidak luput dari dampak globalisasi. Dengan kemajuan teknologi
yang modern, anak-anak lebih senang bermain dengan alat-alat canggih
dibandingkan bermain dengan permainan tradisional atau teman sebayanya. Dampak
yang terjadi dari kedekatan anak-anak terhadap teknologi cukup menjadi masalah
yang panjang. Anak-anak yang sering bergaul dengan alat-alat kesukaanya seperti
Laptop, PSP, Robot canggih dan sebagainya. Akan mempengaruhi Psikologis dalam
kehidupannya. Anak ini akan cenderung tidak peka terhadap lingkungan
sekitarnya, tidak percaya diri dalam bergaul dengan teman sebaya dan akan
mengalami dampak kecanduan jika terlalu sering menggunakan permainan-permainan
canggih tersebut.
Dalam
kehidupan sehari-haripun pengaruh globalisasi sudah cukup terlihat. Budaya
gotong-royong antar sesama rupanya kini mulai memudar. Saat ini kebanyakan
orang lebih memilih untuk hidup secara individual atau hidup masing-masing
tanpa memperdulikan orang terdekatnya disekitarnya. Padahal budaya
gotong-royong dalam bermasyarakat sangat dibutuhkan, selain manfaatnya untuk
memperingan melakukan suatu pekerjaan, juga dapat mempererat tali persaudaraan
antar masyarakat.
Jika
budaya ini hilang, bagaimana cara untuk mempererat kesatuan antar sesama.
Perselisihan akan sering terjadi karena keegoisan masing-masing yang lebih
mementingkan diri sendiri tanpa peduli terhadap orang lain. Manusia diciptakan
sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan peran
orang lain. Peran sebagai saudara bersama inilah yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
E.
Menyikapi Pengaruh Globalisasi Terhadap
Budaya Bangsa
Arus globalisasi sangat kuat maka harus diantisipasi
dengan bijaksana. Dengan demikian dapat diadakan untuk memperkecil dampak
negatif serta memperkaya wawasan, sehingga mewakili kesiapan menerima dampak
positif. Hal yang paling dikhawatirkan atas derasnya arus globalisasi adalah
memudarkan kepribadian bangsa atau jati diri bangsa. Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa
Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai
solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin
memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Dalam kenyataannya didalam
struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun
tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan
orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter
bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya global lebih mudah
merasuk.
Ada juga beberapa cara untuk menyikapi pengaruh
globalisasi terhadap budaya bangsa, antara lain:
1. Memberi
pendidikan kebudayaan
Jati diri bangsa dan kepribadian bangsa akan
diukur oleh perilaku-perilaku individu dalam masyarakat. Kita hindari nilai
kepribadian yang dapat merusak identitas dan jati diri bangsa, antara lain
sebagai berikut.
a. Perilaku
ketergantungan pada narkoba
b. Perilaku seks bebas
c.
Perilaku premanisme
d. Perilaku hedonis
Adapun
pendidikan kebangsaan dapat diberikan melalui.
a. Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia
b. Program muatan lokal
Yang dimaksud muatan lokal adalah program
pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam,
sosial, budaya dan kebutuhan daerah yang perlu diajari oleh murid. Dalam hal
ini kurikulum akan memberi perhatian serius tentang pembelajaran yang perlu
ditonjolkan di suatu daerah antara lain.
1) Adanya pelajaran bahasa daerah
2) Masuknya pelajaran kesenian daerah
3) Budidaya industri di suatu daerah
2. Pelestarian
budaya bangsa
Keragaman budaya merupakan sesuatu yang menjadi
cir khas nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan apabila ada upaya untuk meninggalkan
ciri khas tersebut tentu akan mendapat penolakan masyarakat. Untuk itu perlu
adanya dukungan terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pelestarian budaya
bangsa.
3. Pemberdayaan
organisasi kepemudaan
Generasi muda memiliki potensi berupa daya
serap yang tinggi dan sarat akan kritikan. Generasi muda memiliki kepentingan
yang sangat besar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Generasi mudalah
yang paling menentukan kehidupan suatu bangsa, pada hari ini dan hari esok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dampak globalisasi kenyataannya sangat berpengaruh terhadap
prilaku dan budaya masyarakat Indonesia dimana fenomena peng- globalan
dunia harus disikapi dengan arif dan positif thinking karena
globalisasi dan modernisasi sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan.
Namun kita tidak boleh lengah dan terlena, karena era keterbukaan dan kebebasan
itu juga menimbulkan pengaruh negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak
globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena itu berarti menghambat kemajuan ilmu
pengetahwan dan teknologi. Akan tetapi perlu kecerdasan dalam menyaring efek
globalisasi. Akses kemajuan tehnologi informatka dan komunikasi dapat
dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal.Jati
diri daerah harus terus tertanam dijiwa masyarskat Indonesia, serta harus
terus, meningkatkan nilai-nilai keagamaaan.
B. Saran
Sebagai
generasi yang pandai, harusnya kita mampu dan siap untuk menghadapi pengaruh
globalisasi. Pengaruh negatif atau positif itu tergantung individu yang
mengartikan sendiri. Sebagai pribadi yang unggul dan cerdas pasti akan tahu apa
yang akan dilakukan dengan memanfaatkan globalisasi ini. Karena banyak
juga yang di dapat dari globalisasi jika kita mampu memanfaatkannya dengan
baik, hasil yang kita dapatkan akan baik juga. Begitupun sebaliknya, jika
kita memanfaatkan dengan tidak baik, hasil yang di dapat juga tidak akan baik.
Apapun
boleh kita manfaatkan selama berpengaruh baik terhadap diri kita, orang lain,
bangsa, dan tentunya juga Negara. Apalagi untuk memajukan budaya bangsa, itu
merupakan suatu tindakan yang mulia dan sangat berjasa untuk sebuah negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar