PEMBAHASAN
MACAM MACAM BENCANA ALAM
1.
Tsunami
A.
Pengertian
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan
akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin
ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih
pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami
yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak
tsunami.
B.
Penyebab
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung
api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang
jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya
ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut
di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer
per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih
50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan
bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak
terjadi di daerah subduksi, dimana
lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.Tanah longsor yang terjadi di
dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut
yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus
lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga
keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya
dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang
tingginya mencapai ratusan meter.
C.
Proses terjadinya
Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gempa bawah laut merenggutkan massa
besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b. Gelombang balik air menerjang dengan
kecepatan hingga 800 Km/jam
c. Mendekati pantai, gelombang melambat
namun mendesak ke atas.
d. Gelombang menghempas ke daratan dan
menghancurkan apapun di belakang pantai.
Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat
digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini, dengan contoh proses surutnya
pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di Srilanka.
D.
Dampak /akibat.
Berikut ini adalah beberapa dampak-dampak negatif dari
tsunami, yaitu:
· kota menjadi porak-poranda
· banyak orang yang meninggal(menelan
banyak korban)
· timbulnya berbagai macam penyakit
· pohon-pohon dan lingkungan rusak
· banyaknya uang negara atau biyaya yang
harus dikeluarkan pemerintah untuk mengganti kerugian yang diakibatkan dari
tsunami
E.
Upaya/usaha penanggulangan
Beberapa langkah dalam usaha/upaya dari bencana tsunami:
a)
Jika kamu sedang
berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke
tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang
terdekat.
b)
Jika situasi
memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c)
Jika situasi tidak
memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang
bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke
lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d)
Jika situasi
memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak
membawa apa-apa.
2.
Gempa bumi
A. Pengertian
Gempa bumi adalah goncangan yang
mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi
yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa
yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman,
landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa
bumi yang besar.
B.
Penyebab
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat
itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi.
C.
Peroses kejadiannya
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang
disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah yang
disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang
mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh pergerakan
perlahan-lahan lempeng bumi. Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin
meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan
mendadak. Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan
pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di
sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi
dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan. Energi yang dilepaskan
menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik
di mana batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga
menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada
tepat di atas fokus disebut episentrum.
D.
Dampak/akibat
Setelah terjadi gempa pasti akan menimbulkan
berbagai dampak, diantaranya :
a. Dampak primer
·
Getaran kuat
·
Terjadi patahan di permukaan bumi
b. Dampak Sekunder
·
terjadi longsor
·
Terjadi tsunami
·
Kebakaran
·
Bangunan roboh
c. Dampak tertier
·
Gangguan
kejiwaan / trauma
·
Timbulnya wabah penyakit
·
Kerawanan ekonomi social
·
Terjadi kerusakan
lingkungan
E. Upaya/usaha penanggulangan
Sebelum terjadi gempa
a) Mengetahui secara teliti jalan-jalan
keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa
dapat terjadi sewaktu-waktu.
b) Meletakkan barang-barang yang berat di
tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera lampu, kompor minyak
atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik
dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah
meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka
seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh
menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari
bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun
getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih
dapat terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan
mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang
sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di
lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator
atau lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah
berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas
jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah
langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum
dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
a)
Tetap menggunakan
alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak
kaki.
b)
Periksalah apakah
kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c)
Periksalah
aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas
usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
d)
Periksalah kerusakan
yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e)
Dengarkan informasi
melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila
hal ini memungkinkan.
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa
susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
3.
Gunung Meletus
A.
Pengertian
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi
seperti
debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi
korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
B.
Penyebab
Gunung berapi terbentuk dari
magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat
panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini
sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan
ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian
besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.
Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit
demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding
batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan
batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman
sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan
gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk,
tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan
melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui
retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang
melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada
sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.
C.
Peroses kejadiannya
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah
yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di
bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Terjadinya Gunung
meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas
yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi
terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras
sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh
radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta
benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi
putaran iklim di bumi ini.
D.
dampak/akibat
Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian
- Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
- Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus
- Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
- Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
- Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain.
- Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.
- Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.
Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian
- Merusak pemukiman warga sekitar bencana
- Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
- Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
- Menyebabkan gagal panen
- Matinya infrastruktur
- Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
- Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
- Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)
- Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati
- Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
E. upaya/usaha penanggulangan
Tindakan Kesiapsiagaan Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung
Langkah kongkrit dalam kesiapsiagaan terhadap
letusan Gunung antara lain adalah :
- Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya
- Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman
- Membuat sistem peringatan dini
- Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api
- Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi berwenang
- Membuat perencanaan penanganan bencana Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan
- Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting
- Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi
Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Saat Terjadi Letusan Gunung
Tindakan yang dilakukan ketika telah terjadi
letusan adalah :
- Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan
- Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas
- Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
- Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata Jangan memakai lensa kontak
- Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
- Saat turunnya abu gunung usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan
d. Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya Letusan
Setelah terjadi letusan maka yang harus dilakukan adalah :
- Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
- Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan
- Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling dan pengapian
Penanganan bencana letusan gunung berapi
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat
terjadi letusan dan setelah terjadi letusan.
a. Penanganan sebelum terjadi letusan
- Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi yang aktif
- Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi
- Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi
- Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi
- Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung berapi
- Melakukan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan sarana san prasarana
b. Penanganan saat terjadi letusan
- Memebentuk tim gerak cepat
- Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan peralatan yang memadai
- Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan
- Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur
c. Penanganan setelah terjadi letusan
- Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan
- Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana
- Mmemberikan saran penanggulangan bencana
- Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang
- Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak
- Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun
- Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan.
4.
Banjir
A.
Pengertian
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan
tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir
bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah
yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
B.
Penyebab
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
a) Penebangan hutan secara liar tanpa
disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang
tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang
kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan
menggenangi daratan.
C.
Peroses kejadiannya
Banjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan
dan dapat menyebabkan kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat membuat
kerugian sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang terkena banjir. Secara
alamiah banjir disebabkan oleh terjadinya hujan lokal dan propagasi limpasan
dari daerah hulu pada satu daerah tangkapan. Secara non ilmiah banjir dapat
terjadi karena ulah manusia.
Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya
hujan jatuh kepermukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu
masuk kepermukaan tanah mengalir ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi
penguapan dan keluar kepermukaan daratan. Banjir yang terjadi secara almiah
dapat menjadi bancana bagi manusia bila banjir itu mengenai manusia dan
menyebabkan kerugian bagi manusia.Sedangkan proses terjadinya banjir secara non
alamiah karena ulah manusia seperti,membuang sampah tidak pada tempatnya dan
menyebabkan aliran air tidak lancar sehingga air tersebut terapung di tempat
pembuangannya semakin lama semakin menguap setelah itu tinggi dan keluar
sehingga mengenai daratan dan menyebabkan banjir.Proses banjir itu dapat
terjadi secara alamiah dan karena ulah manusia. Manusia dapat mengalami
kerugian karena banjir itu karena mereka mendiami tempa tinggal yang secara
alamiah merupakan dataran banjir. Jadi bila manusia bertampat tinggal di
dataran yg sering terkena banjir bukan banjirlah yg mendatangi manusia tapi
manusialah yang mendatangi banjir.
D.
dampak/akibat
Banjir
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Rusaknya areal pertanian
e) Timbulnya penyakit-penyakit
f) Menghambat transportasi darat
E.
upaya/usaha penanggulangan
a) membersihkan saluran air dari sampah
yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b) mengeruk sungai-sungai dari
endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c) membangun rute-rute drainase alternatif
(kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban
yang berlebihan terhadap sungai.
d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah
(area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan,
karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan
lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah
bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
5. Kebakaran Hutan
A.
Pengertian
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh
faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan,
leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang
luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan
yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis
bangunan-bangunan yang ada.
B.
Penyebab
a)
Sambaran petir pada hutan yang
kering karena musim kemarau yang
panjang.
b)
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api
di perkemahan.
c)
Aktivitas vulkanis
seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
d)
Tindakan yang
disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e)
Kebakaran
di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran
di atas tanah pada saat musim kemarau.
C.
Peroses kejadiannya
Dasar dari proses terjadinya kebakaran adalah proses
pembakaran secara kimia dan fisika.Energi yangtersimpan dalambiomassa
dilepaskanpada saatbahan-bahanseperti daun,rumput, ataukayu berkombinasidengan
oksigenmembentuk karbondioksida (CO), air, dan sejumlah substansi lain. Dalam
kata lain,reaksi inimerupakan reaksikebalikan darifotosintesis, dimanaCO, air,
dan energi matahari berkombinasi memproduksi suatu energi kimia simpanan dan
oksigen
D.
dampak/akibat
1.
Dampak Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi
1. Hilangnya sejumlah mata pencaharian
masyarakat di dan sekitar hutan.
2. Terganggunya aktivitas sehari-hari
3. Peningkatan jumlah Hama
4. Terganggunya kesehatan
5. Produktivitas menurun
2.
Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan
a) Hilangnya sejumlah spesies
b) Ancaman erosi
c) Perubahan fungsi pemanfaatan dan
peruntukan lahan
d) Penurunan kualitas air
e) Terganggunya ekosistem terumbu karang
f) Menurunnya devisa Negara
g) Sedimentasi di aliran sungai
3.
Dampak Terhadap Hubungan Antar negara
Asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut sayangnya
tidak mengenal batas administratif. Asap tersebut justru terbawa angin ke
negara tetangga sehingga sebagian negara tetangga ikut menghirup asap yang
ditimbulkan dari kebakaran di negara Indonesia. Akibatnya adalah hubungan
antara negara menjadi terganggu dengan munculnya protes keras dari Malaysia dan
Singapura kepada Indonesia agar kita bisa secepatnya melokalisir kebakaran
hutan agar asap yang ditimbulkannya tidak semakin tebal.
Yang menarik, justru akibat munculnya protes dari tetangga
inilah pemerintah Indonesia seperti kebakaran jenggot dengan menyibukkan diri
dan berubah fungsi sebagai barisan pemadam kebakaran. Hilangnya sejumlah
spesies dan berbagai dampak yang ditimbulkan ternyata kalah penting dibanding
jeweran dari tetangga.
4.
Dampak terhadap Perhubungan dan Pariwisata
Tebalnya asap juga mengganggu transportasi udara. Sering
sekali terdengar sebuah pesawat tidak bisa turun di satu tempat karena tebalnya
asap yang melingkungi tempat tersebut. Sudah tentu hal ini akan mengganggu
bisnis pariwisata karena keengganan orang untuk berada di temapt yang dipenuhi
asap.
E.
upaya/usaha penanggulangan
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan
hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan
hutan lindung meliputi kegiatan:
a) Inventarisasi lokasi rawan kebakaran
hutan;
b) Inventarisasi faktor penyebab
kebakaran;
c) Penyiapan regu pemadam kebakaran;
d) Pembuatan prosedur tetap;
e) Pengadaan sarana dan prasarana;
dan
f) Pembuatan sekat bakar.
7.
Angin Puting Beliung
A.
Pengertian
Angin puting beliung adalah angin
dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak
berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti
badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan
bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
B.
Penyebab
1. Udara panas,
2. badai,
3. tornado
C.
Peroses kejadiannya
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi
pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam
mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal,
selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun
dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang
tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
D.
dampak/akibat
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat
menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan.
Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung,
mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras
lainnya yang ikut masuk pusaran angin.
E. upaya/usaha penanggulangan
1.
Kenali
bulan-bulan pancaroba di tempat anda.
2.
Mengadakan
penghijauan karena dengan adanya penghijauan udara tidak terlalau panas
sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang dapat menimbulkan adanya angin
puting beliung.
3.
Apabila
terjadi angin puting beliung menghindar dari pepohonan tinggi yang sudah rapuh
karena bisa tertimpa pohon, cari tempat yang aman dan kuat atau menghindar
jauh.
4.
Membuat
rumah yang permanen dan kuat.
5.
Membuat
tempat perlindungan di bawah tanah apabila tempat tinggal sering terjadi angin
puting beliung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar